Oke, hari ini 4 Juli 2011. Itu tandanya mulai ‘ngantor’ untuk pertama kalinya. Asik kali ya, kalau udah terbiasa bilang kata ngantor. Sayangnya saya hanya bisa menggunakan kata tersebut dalam waktu 2 bulan, lebih tepatnya 1 bulan 3 minggu. Hari ini, saya sengaja bangun pagi untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Kalau pakaian sih udah saya siapin semalam, paling rajin deh kalau berkaitan dengan penampilan. :D
Sebenarnya saya dan rekan KP saya di suruh menemui Ibu Anita pukul 9.00 WITA. Tepat pukul 8 pagi saya sudah siap menuju Departemen Learning and Development, tempat Ibu Anita bekerja. Perjalanan menuju LD cukup membutuhkan tenaga ekstra, karena untuk sampai ke tempat tujuan harus menyeberangi jembatan di atas sungai kecil, melewati sedikit hutan dan beberapa tanjakan yang mengharuskan saya berjalan dengan gaya tubuh condong 45’ ke depan. hhaha, kayak naik gunung ya? tinggal bawa tongkatnya aja kali.. :D. Tapi Alhamdulillah, perjalanan ini tidak terlalu membutuhkan banyak waktu. Cukup dengan 20 menit, saya sudah sampai ke Learning and Development Dept dengan ngos-ngosan tentunya. Setelah sampai, saya sudah di suguhi 1 lembar kertas untuk di isi identitasnya. Kemudian saya menunggu beberapa menit untuk menandatangani surat kontrak. Di sini Ibu Anita mengingatkan agar kami membaca dengan teliti isi dari surat kontrak tersebut. Pengandatanganan surat kontrak pun selesai. Saya dipersilakan meninggalkan ruangan Ibu Anita, dan menunggu di ruang tunggu yang sudah tersedia. Rupanya ada beberapa mahasiswa lain yang sedang menjalankan kerja praktek selain saya dan rekan satu tim saya. Hakim Habibi, adalah mahasiswa Teknik Industri, ITS. Ramadhan, mahasiswa teknik mesin Univ. Pasundan Bandung. Dari keempat mahasiswa KP ini nantinya akan diantar ke Divisi masing-masing. Dari jumlah peserta KP yang ada, hanya Ramadhan yang terpisah. Dia ditempatkan di bagian engineering, daerah Tanjung Bara. Saya dan rekan satu tim, Hakim di antar lebih dulu. Ternyata kami bertiga tidak langsung menuju Departement kami, namun harus mengambil ID Card di Tango Delta. Tempat ini yang dulu kami pernah kunjungi ketika pelatihan safety induction dan poto pembuatan ID. Sesampainya di Tango Delta, kami hanya di suruh menunggu oleh pak Sopir yang mengantar kami. Ternyata segala sesuatunya sudah di urus oleh Pak Sopir tersebut. Kami tinggal nunggu jadi deh. Hhehe.. Enak kan??
Setelah dapat ID Card, barulah kami di antar di Divisi masing-masing. Hakim lah yang lebih dulu di antar, dia di tempatkan di Divisi Supplier. Kami berdua menunggu di mobil, tak lama kemudian Pak Sopir kembali dan melanjutkan perjalanan ke Divisi kami, yaitu Marketing.
Gedung bernuansa kayu telah bertuliskan M1, telah ada di depan kami. Kami dan Pak Sopir perlahan-lahan masuk. Melewati ruang recepcionist, kemudian kami dikenalkan dengan salah seorang karyawan yaitu Mbak Hayu. Beliau adalah pembimbing kami selama kami berada di sana. Tugas pertama yang diberikan adalah berkenalan dengan semua karyawan yang ada di ruangan tersebut. Kemudian tugas berikutnya adalah ‘ngobrol-ngobrol’ tentang IT dengan 3 karyawan, yaitu Pak Djoko, Pak Jamik, dan yang terakhir Pak Budi. Oke, dan ini lah hasil ngobrol-ngobrol kami.
Proses batubara
1. Batubara terletak di bawah tanah utama, untuk mengambil batubara ini maka harus dilakukan pengerukan terhadap tanah yang menutupi lapisan di atasnya.
2. Setelah tanah dipindahkan, maka bisa dilakukan penambangan pada batubara
3. Batubara yang telah ditambang harus mengalami proses “crusher” atau penghancuran untuk dilakukan proses selanjutnya
4. Tanah yang telah dipindahkan untuk sementara, harus dikembalikan ke tempat semula. Namun, tanah yang bisa dikembalikan ke tempat semula haruslah tanah yang memiliki tingkat keasaman yang rendah. Setelah tanah dikembalikan pada posisi semula, maka harus dilakukan penanaman tumbuhan untuk menjaga supaya kelestarian daerah tetap terjaga
5. Batubara yang telah mengalami proses penghancuran bisa langsung disalurkan melalui conveyor ke terminal coal. Ataupun di simpan di stockpile.
6. Ada beberapa jenis pengangkutan supaya batubara sampai ke kapal pelanggan. Ada yang menggunakan conveyer(seperti yang dijelaskan di atas), ada juga yang menggunakan barge(tongkang).
Proses bisnis di marketing
1. Divisi marketing menerima kontrak pembelian dari pelanggan. Bisa dalam bentuk pengajuan tender maupun dalam forum coaltrans yang biasa diadakan dalam satu tahun sekali.
2. Departemen Marketing akan mendata kontrak apa saja yang masuk kepada PT.KPC. departemen tersebut mendata ulang apa saja yang akan dipindah ke database miliki PT.KPC. sehingga akan lebih mudah dalam hal pencarian data pada saat dibutuhkan.
3. Dalam kontrak tersebut terdiri dari beberapa hal yang penting, diantaranya detail dari pelanggan, waktu pengambilan batubara di pelabuhan, spesifikasi batubara, dll.
4. Untuk waktu pemindahan batubara ke kapal, maka departemen lain dalam divisi marketing akan mengolah data tersebut menjadi vasshel scheduling dan shipping scheduling.
5. Sedang spesifikasi batubara akan difokuskan pada departemen coal technology. Departemen ini akan mengontrol kualitas batubara yang akan dipindahkan ke kapal.
6. Apabila terjadi pertambahan atau pergantian kontrak dapat dicantumkan pada “Adendum”.
Teknologi Informasi yang ada di Divisi Marketing
Teknologi yang akan diterapkan di seluruh PT. KPC adalah mine market, aplikasi ini merupakan sebuah program yang akan mengintegrasikan seluruh proses bisnis yang ada di PT.KPC. Sebelumnya PT.KPC menggunakan database dalam excel. Penggunaan excel sendiri sudah dilakukan untuk penyimpanan dan pengolahan data sejak tahun 1993. Karena menurut Pak Djoko, pemakaian excel sudah mencukupi kebutuhan PT.KPC dalam melakukan penyimpanan dan pengolahan data. Hal ini juga dinilai cukup membantu dan mempermudah dalam proses pengolahan data. Selain menggunakan excel, Marketing juga menggunakan aplikasi berbasis web yang dibangun dengan menggunakan Joomla. Joomla kemudian di akses dengan intranet, guna untuk kebutuhan di dalam department Marketing itu sendiri. Untuk mengalisa data, Pak Djoko juga mengaku lebih suka “mengotak atik” pivot. Dengan pivot, semua dapat dilakukan dengan mudah di department marketing. Namun, seiring perkembangan zaman dan bisnis yang dilakukan semakin besar, maka data yang dimiliki oleh KPC semakin banyak dan kompleks. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan akan penyimpanan data yang lebih aman. Maka mulai dibangunlah sebuah sistem informasi bernama mine market yang telah disebut di atas.
Dari ketiga narasumber, satu yang menurut saya sangat baik. Pak Budi. Yah, Bapak yang satu ini unik. Beliau adalah salah satu supervisor di bagian Coal Technology. Ketika tiba giliran mewawancarai Pak Budi, pak budi malah bertanya daerah asal tempat tinggal kami. Dan seketika Bapak itu langsung berteriak dan bilang kalau saya ini adalah tetangganya. Haduh, hati kecil saya berbisik dunia ini sempit sekali. Akhir cerita Pak Budi malah gak cerita apa-apa tentang pekerjaannya. Nampaknya beliau sedang bersemangat bercerita tentang daerah saya, orang-orang di sekitarnya, hingga sumur yang ada di daerah saya. -___-“
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5.00 WITA, kami pun hendak pamit kepada beliau. Namun, beliau melarangnya. Tunggu 10 menit lagi ya, pinta beliau. Sebenarnya kami sudah garing mendengar bapaknya ceramah. Tak lama kemudian, Bapaknya membereskan laptop di depannya dan bersiap-siap untuk pulang. Pak Budi berjalan menuju kea rah pintu keluar, beberapa karyawan pun mengikuti di belakangnya. Dan yang paling belakang adalah kami, ya saya dan rekan satu tim saya.Karena ini adalah hari pertama, kami pun bingung kea rah mana kami harus berjalan. Rupanya dari jauh Pak Budi dan segerombolan karyawan telah memperhatikan kami. Dan akhirnya Pak Budi pun mempersilakan kami masuk ke dalam mobilnya yang kebetulan pas muatannya kalau kami berdua bergabung dalam mobil tersebut. Maklum, untuk di area pertambangan sangat di haramkan untuk memuat penumpang lebih dari batas muatannya. Jika ada yang melanggar, pekerjaan adalah taruhannya. Disiplin kan? :D
Dulunya saya berpikir bahwa seorang atasan mengantarkan karyawan PKL hingga tempat kos hanyalah cerita di FTV saja. Tapi hari ini, kami melakukan. Satu pesan dari Pak Budi, “Ketika kamu kompak, akur sesama rekan kerja atau bawahan kamu akan merasa tenang bukan? Ketika kamu bermusuhan?? Jadi pikiran kan? Jadi beban bukan? Lama-lama bisa jadi penyakit. Toh, ketika kamu kompak atau bermusuhan gajimu tidak berubah. Tetap mendapat gaji tanpa merasa mengganjal di hati dan pikiran”. Suara di mobil pun penuh canda tawa, tanpa membedakan atasan, bawahan, ataupun seorang PKL. :)
Ya, itulah cerita KP saya hari pertama. Bagaimana cerita KP Anda??